Perpustakaan Digital

Perpustakaan digital (Inggris: digital library atau electronic library atau virtual library) adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.

Istilah perpustakaan digital pertama kali diperkenalkan lewat proyek NSF/DARPA/NASA: Digital Libraries Initiative pada tahun 1994. Perpustakaan digital yang paling banyak dikenal saat ini adalah Proyek Gutenberg, ibiblio dan Internet Archive, serta proyek yayasan Wikimedia ini sendiri (termasuk wikisource, wikipedia, Wiktionary, Wikiquote, Wikibooks, Wikinews, Wikispecies, Wikiversity, Commons, Meta-Wiki, MediaWiki, dll).

Dari Wikipedia

Sejarah Perpustakaan Kerajaan Ashurbanipal

Dunia Perpustakaan | Perpustakaan Ashurbanipal ditemukan di pertengahan abad ke-19 oleh Austen Henry Layard di kota Mesopatamian Niniwe (Irak) dan kumpulan sekitar 25.000 tablet fragmen tanah liat,
Ashurbanipal adalah raja Asyur selama puncak prestasi militer dan budaya Asiria, tapi di luar ini ia adalah seorang kolektor teks yang mengirim ahli-ahli Taurat di seluruh Kekaisaran nya demi mencari tambahan untuk koleksi perpustakaan.

Perpustakaan itu sendiri adalah salah satu yang terbesar waktu itu dan berisi sekitar 1200 teks. Teks-teks ini termasuk prasasti kerajaan, kronik, teks mitologi dan agama, kontrak, hibah keputusan kerajaan, surat-surat kerajaan, pertanda, mantra, himne untuk berbagai dewa dan teks pada kedokteran, astronomi, dan sastra.

Beberapa sastra termasuk epik Gilgamesh, kidsh yang dibuat oleh Enuma Elis, mitos Adapa dan Manusia Miskin dari Nippur. Pada tahun 612 SM, Niniwe dihancurkan oleh aliansi Babilonia, Scythians dan Media dan istana dibakar, sehingga membuat tanah liat yang membungkus teks-teks itu ‘matang’.

Terkubur selama berabad-abad oleh penjajah, Perpustakaan Kerajaan Ashurbanipal memberikan banyak ahli informasi berharga tentang penduduk kuno Timur tengah.

Selain epik Gilgamesh salah satu teks yang paling penting yang ditemukan di situs adalah daftar yang hampir lengkap dari penguasa Timur Tengah kuno.

Sumber: seruu.com

Al-Qur’an Abad ke-8 Dipamerkan di Perpustakaan Inggris

Di negara-negara Eropa, Manuskrip Kuno begitu sangat dijaga dan dipelihara dengan sangat baik.

Bahkan tidak hanya dirawat, namun manuskrip-manuskrip kuno tersebut pada waktu-waktu tertentu juga dipamerkan kepada publik.

Seperti yang baru-baru ini dilakukan di salah satu Perpustakaan di Inggris yang memamerkan manuskrip Alquran yang berasal dari abad ke-8.

Dikutip dari republika.co.id [10/4/15], diberitakan jika Perpustakaan Inggris memamerkan manuskrip Alquran yang berasal dari abad ke-8. Alquran ini dipamerkan secara digital oleh pihak perpustakaan.

Manuskrip dengan 121 halaman ini merupakan salah satu salinan Alquran tertua di dunia. Manuskrip ini mengandung sepertiga dari teks Alquran.

Perpustakaan membeli manuskrip tersebut pada 1879 dari seorang pendeta Kristen yang memiliki ketertarikan besar di bidang arkeologi termasuk ilmu tentang bangsa Mesir. Sang pendeta melakukan banyak perjalanan ke Mesir tempat ia membeli sejumlah naskah kuno dan membawanya ke Inggris.

Selain naskah ini, Perpustakaan Inggris juga memamerkan sejumlah naskah lainnya dari abad ke-14 secara digital.

Perpustakaan Inggris merupakan perpustakaan kedua terbesar di dunia yang terdiri dari berbagai jenis katalog di dalamnya

Buku-buku Abad Ke-17 Di Ikat Menggunakan Kulit Manusia

TIDAK Semua buku dibuat dengan kertas ataupun dengan kulit hewan di zaman dulu. Berdasarkan sejarah, ada juga buku yang ternyata diikat dengan menggunakan kulit manusia. Mengerikan bukan?

Meski terdengar sangat mengerikan dan menakutkan, akan tetapi buku abad ke-17 ini memang nyata dan diduga diikat menggunakan kulit manusia. Saat ini, sekelompok peneliti yang berasal dari dari University of Notre Dame sedang melakukan investigasi terhadap buku-buku tersebut.

Pada tahun yang lalu, beberapa pengajar di Harvard mengumumkan bahwa salah satu koleksi buku di perpustakaannya kemungkinan terbuat dari bahan kulit manusia. Para ilmuwan kemudian mengujinya dan satu demi satu fakta mengejutkan bermunculan.

Dikutip dari detikHOT yang melansir dari Buzzfeed, Rabu (17/6/2015), tim peneliti Notre Dame saat ini sedang mengirimkan sampel buku-buku tersebut ke salah satu kantor pemeriksa pemerintahan yang berlokasi di kota New York.

Dalam sebuah kliping koran, Christopher Columbus juga pernah mengatakan jika dirinya pernah memiliki buku miliknya yang diikat dengan pengikatnya yang berasal dari kulit kepala suku Moor. Akan tetapi, bukti lain ada yang memperlihatkan jika ternyata seorang kolektor Jerman juga mengaku pernah memiliki buku tersebut. Di kliping korannya disebutkan, “Secara khusus prasasti berbunyi ‘Sum Christophori Binderi’ atau Christophorus Binderus’.

Pihak universitas sendiri saat ini berspekulasi jika buku itu diperolehnya sekitar tahun 1916. Fakta yang lain juga terungkap juga muncul di kliping koran lainnya, “Buku itu terikat di kulit kepala suku Moor yang bermusuhan dan pernah menyiksa orang-orang Kristen di Spanyol.” Salah seorang tim peneliti bernama Donovan mengatakan jika pada abad ke-19, buku yang diikatkan menggunakan kulit manusia itu dianggap wajar dan lumrah dibuat.

“Mereka umumnya menggunakannya untuk mengikat buku-buku masalah kesehatan atau obat-obatan,” katanya lagi. Serem juga ya! Hiiiii…..

Perpustakaan yang Menyimpan Teks Kuno Peradaban Islam?

SEJARAH mencatat bahwa kecintaan Islam saat era keemasanya tidak terlepas dari buku dan perpustakaan.

Perpustakaan yang berada di tengah Gurun Sahara tepatnya Negara Mauritania menjadi bukti bahwa Islam sangat maju saat itu.

Didirikan pada abad ke-13, kota kuno Chinguetti merupakan salah satu rute yang dilalui oleh pedagang Arab dan Afrika di Gurun Sahara. Sebuah Kota kecil yang mengundang banyak pelancong untuk mengagumi kemegahan bangunannya, hingga perpustakaannya yang kuno.

Namun tidak hanya pedagang, Chinguetti juga menjadi tempat transit para peziarah Muslim dalam perjalanan ke Makkah. Tidak heran kalau di Chinguetti dapat ditemukan masjid. Tidak jarang para peziarah juga meninggalkan teks Islam di perpustakaan Chinguetti, sebuah tradisi yang berlangsung lama.

Jika Anda termasuk traveler penikmat buku dan peradaban Timur Tengah, mungkin akan sangat gembira jika liburan ke Chinguetti. Terdapat setidaknya 5 perpustakaan kuno di Chinguetti yang menyimpan sekitar 1.300 naskah Al-Quran.

Zaman dahulu para pelajar memang senang mempelajari teks Al-Quran untuk mempelajari hukum Islam. Tentunya suasana dan buku yang ada di perpustakaan Chinguetti adalah sama seperti yang dilihat para khalifah dan pelajar Islam dahulu kala. Tidak ada perubahan dan masih begitu otentik.

Siapa pun diperkenankan datang untuk membaca buku di dalam perpustakaan secara cuma-cuma. Menurut para pemilik perpustakaan, memiliki perpustakaan adalah sebuah status yang tinggi dan bukan sumber pendapatan, diungkapkan fotografer Michael Huniewicz seperti diberitakan Daily Mail.

Sayang, letaknya yang berada di tengah Gurun Sahara menjadikannya begitu rentan terkena badai pasir. Perlahan pasir pun seakan mulai menelan kota kuno Chinguetti. Udara yang kering hingga pasir pun berpotensi untuk merusak teks kuno yang ada di perpustakaan.

Adapun sejumlah bentuk penyelamatan seperti relokasi telah direncanakan. Namun sang pemilik perpustakaan kelihatannya masih menolak ide tersebut dan lebih memilih menjaganya secara tradisional.

Bahkan salah satu tokoh ternama, Ibnu Battuta pernah singgah ke Chinguetti dalam perjalanannya menuju Tiongkok. Selain itu Chinguetti juga merupakan rumah bagi sekitar 4.000 penduduknya. UNESCO pun telah menetapkan Chinguetti sebagai ‘Situs Sejarah Warisan UNESCO’ pada tahun 2000.

Orang Mesir percaya kalau Gurun Sahara merupakan tempat dari orang-orang mati. Namun dibalik gersangnya Gurun Sahara, terdapat pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun di perpustakaan Chinguetti. Bahkan dibalik kegersangan, tersembunyi ilmu pengetahuan.

Bukan tidak mungkin kalau Chinguetti akan hilang oleh badai pasir Gurun Sahara yang begitu ganas. Tidak ada salahnya Anda berkunjung ke Chinguetti dan mengagumi perpustakaan kuno serta kotanya.

 

Buku Terbesar di Dunia

PERPUSTAKAAN New South Wales Australia menjadi satu-satunya perpustakaan yang menyimpan Buku Terbesar di Dunia

Jika ada buku terkecil di dunia, maka sebagai tandinganya ada juga buku terbesar di Dunia. Buku Terbesar di Dunia ini ternyata berbentuk atlas. Judul buku dari Atlas ini yaitu ‘The Earth Platinum’.

Buku terbesar di Dunia ini memiliki panjang buku sekitar 1,8 meter dengan ukuran lebar buku 2,7 meter. Ukuran tersebut diukur ketika buku terbesar di dunia tersebut pada posisi ketika buku terbuka.

Anda tentunya ingin tahu juga, seberapa berat buku atlas tersebut? Berat dari Buku terbesar di dunia ini memiliki bobot berat 150 kilogram. Bagaimana, anda ingin mencoba mengangkatnya?

Rencananya Buku Terbesar di Dunia ini akan di simpan dan dipamerkan di di Perpustakaan Negara Bagian New South Wales Australia untuk beberapa minggu sekitar empat minggu yang akan datang.

Buku Terbesar di Dunia ini nantinya merupakan koleksi dari perpustakaan  Mitchell Library. Buku Terbesar ini pada akhirnya juga akan dipajang di sebuah ruangan baca atau Reading Room yang ada di Mitchell Library.

Buku atlas sekaligus Buku Terbesar di Dunia tersebut ternyata tidak hanya satu saja, melainkan ada 31 eksemplar di dunia.

Penerbit yang berhasil menciptakan Buku Terbesar di Dunia ini bernama Millennium House yang berhasil mengerjakan mulai tahun 2012.

Nantinya, Perpustakaan New South Wales merupakan satu-satunya perpustakaan yang akan menyimpan Buku Terbesar di Dunia tersebut.

Gordon Cheers yang mewakili dari pihak penerbit Millennium House menyatakan jika penerbitnya membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk memproduksi buku terbesar di dunia tersebut.

“Tidak selalu mudah untuk mendapatkan skala planet kita, ini adalah hasil paling dekat yang bisa didapatkan dalam sebuah buku,” kata Gordon sebagaimana dilansir dari RadioAustralia.Net.au [19/5/15].

Untuk menciptakan dan memproduksi buku terbesar di dunia ini membutuhkan banyak pihak yang terlibat.

Sekitar lebih dari seratus kartografer internasional, ahli dan pakar geografi, serta para fotografer juga terlibat dalam produksi atlas sekaligus Buku Terbesar di Dunia tersebut.

Jumlah halaman dari Buku Terbesar di Dunia tersebut berjumlah 128 halaman ini. Dari total jumlah halaman tersebut ternyata 61 halaman berisi tentang peta dan 27 gambar yang merupakan gambar sekaligus lokasi-lokasi yang sangat terkenal di dunia, termasuk di dalamnya mengenai gambar St Peter Basilika dan Machu Picchu.

Selain itu, Banyak juga gambar yang dibuat yang didalamnya terdiri dari gabungan ribuan foto. Salah satu gambar yang ada di Buku terbesar di dunia tersebut yaitu gambar terbesar yang terdiri dari dua belas ribu foto.

 

 

Impian Gubernur Lampung Bangun Perpustakaan Termegah di Indonesia

GUBERNUR Lampung Ridho Ficardo kembali mengungkapkan keinginannya untuk membangun perpustakaan termegah di Indonesia. Menurut Gubernur, rencana itu  terinspirasi oleh perpustakaan termegah di Indonesia saat ini yang berada di Riau. Dikutip dari teraslampung.com [10/12/15]. “Perpustakaan Riau itu dibangun dengan dana sekitar 60 miliar katanya, dan (hotel) Novotel dibangun sekitar Rp80 miliaran. Ini proyek mercusuar, tapi semoga kaya manfaat nantinya, kita bangun di Lampung dengan 100 Miliar, semegah Novotel,” kata  Ridho, saat menjadi pembicara kunci seminar yang digelar oleh Pascasarjana S3 IAIN bertema “Pendidikan Lampung Bermartabat” di Balroom Hotel Horison. Untuk pendanaan, Ridho mengaku akan berusaha mencarinya. Menurutnya, jika proyek pembangunan perpustakaan termegah bisa  terwujud nantinya perpustakaan ini lengkap. “Menjadi tempat kumpul para cendikiawan, dan dibuat sedemikan rupa termasuk cafe dan banyak fasilitas lainnya sehingga anak muda Lampung juga bisa tumbuh minat bacanya. Dana Rp 100 miliar itu, sekitar 70 miliar dana pembangunannya. 30 miliar untuk isinya, mulai dari buku, jurnal kita lengkapi, multimedianya, segala macamnya,” katanya. Sembari memberi materi seminar, Gubernur sempat melobi Rektor IAIN Prof.Moh, Mukri. “Kalau dana bisa kita cari, 1 Triliun untuk infrastruktur saja bisa kita usahakan, 100 miliar nanti kita usahakan. Cuma lokasi yang masih belum ditentukan. Saya ingin di wilayah pendidikan dan mudah dijangkau, seperti di tanah milik IAIN dekat UBL dan Darmajaya itu,”kata Gubernur, disambut tawa Mukri.

Perpustakaan Raja Fahd, Karya Arsitektur Terbaik Tahun 2015

King Fahd National Library (KFNL) di Riyadh, Arab Saudi, terpilih sebagai karya arsitektur terbaik tahun 2015 oleh program dunia A+Award.

KFNL menempati posisi teratas dari tujuh bangunan yang dipilih sebagai arsitektur inovatif terbaik tahun ini.

Dikutip dari kompas.com [23/11/15] .KNFL terpilih karena keunggulan struktur bangunan yang ramah lingkungan. Selain itu, para juri menilai KNFL sesuai standar internasional dan mampu memenuhi tantangan perubahan iklim.

Fleksibilitas dan inovasi menjadi faktor terdepan dalam pembuatan KNFL. Dua faktor itu kemudian membuatnya tidak mengonsumsi energi berlebihan dan menjadikannya sebagai bangunan yang berada di atas standar arbitrase.

Pencahayaan dan aliran udara alami memberikan kenyamanan termal bagi para pengunjung ketika berada di dalam KNFL. Hal itu pula yang membuat KNFL minim penggunaan energi.

Perpustakaan ini terdiri atas kabel baja yang berfungsi sebagai lapisan isolasi untuk mencegah dinding menyerap panas matahari.

Kabel baja juga berguna mendorong pendinginan pasif ke semua lantai dalam perpustakaan.

Luar Biasa! Belanda Punya Piramida Raksasa Terbuat dari Buku

Dunia perpustakaan | Bangunan berbentuk piramida tak hanya ada di Giza, atau Paris yang merupakan atap Museum Louvre. Di Rotterdam, Belanda terdapat piramida yang terdiri dari 5 lantai rak buku.

Satu-satunya di dunia! Rotterdam adalah kota besar di Belanda yang terkenal oleh kekayaan arsitekturnya. Bibliotheek Spijkenisse adalah salah satu buktinya, perpustakaan yang punya piramida raksasa terbuat dari buku.

Piramida tersebut terdiri dari 5 lantai rak buku yang terhubung oleh tangga dengan total panjang 480 meter. Piramida ini juga sering disebut ‘Mountain of Books’, dan terletak di dalam bangunan yang dikelilingi kaca sehingga tampak jelas dari luar.

Bangunan tersebut didesain oleh tiga arsitek yang tergabung dalam MVRDV, yakni Winy Maas, Jacob van Rijs dan Nathalie de Vries. Selain piramida buku, bangunan tersebut juga punya Education Center, auditorium, ruang pertemuan, perkantoran dan pertokoan. Tak heran, perpustakaan ini menjadi salah satu destinasi wisatawan terutama bagi mereka pecinta buku.

Selain Rotterdam, Kota Maastricht yang terletak di selatan Belanda juga punya perpustakaan dan toko buku unik yang terletak di dalam sarana ibadah.

45 Total Views 2 Views Today

Layanan Referensi Untuk Pengguna Perpustakaan

ISTILAH Referensi berkembang dari tujuan utama perpustakaan yaitu memberikan informasi. Karena informasi yang dimiliki sering kurang memenuhi kebutuhan pengguna, dalam hal ini perpustakaan mengarahkan pengguna lebih lanjut pada lembaga ataupun sumber lain yang lebih tepat, bahkan dapat bertindak lebih jauh hingga pustakawanlah yang membuat perjanjian dengan lembaga lain tersebut untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kepentingan pena sipengguna.

Memasuki era informasi, layanan referensi memainkan peranan yang penting sebagai penunjuk jalan atau mediator antara pengguna dan sumber informasi maupun informasi itu sendiri. Melalui layanan referensi, perpustakaan dituntut untuk menggali , menelusuri keberadaan
informasi dari arah mana saja, menyuguhkan dalam format cetak atau non cetak sesuai dengan permintaan pengguna. Format yang diminta juga dapat berkisar dalam bentuk data bibliografi, catatan hingga ringkasan, laporan, ulasan maupun tabulasi.

Dalam melayani kebutuhan pengguna yang memiliki bermacam-macam segi kesadaran akan informasi, kebutuhan, maupun tingkat pengertian, perpustakaan diharapkan pula untuk dapat memberikan jasa referensi yang beraneka ragam, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masing-masing penggunanya. Layanan yang diberikan dapat bervariasi dari sekedar menjawab pertanyaan, mengarahkan ke sumber lain, menuntun cara menggunakan perpustakaan, penelusuran informasi bagi kepentingan pengguna baik atas permintaan ataupun inisiatif perpustakaan serta mengadakan kegiatan-kegiatan promosi untuk tujuan penjangkauan masyarakat pengguna yang lebih luas.

Dengan dukungan fasilitas yang tersedia, hubungan dengan pihak-pihak lain yang berkaitan serta seluruh koleksi perpustakaan, jenis-jenis layanan referensi diatas dapat dilaksanakan secara baik dan komprehensif oleh suatu unit layanan referensi secara keseluruhan atau secara sendiri-sendiri.